![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Dalam pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), salah satu kriteria yang menjadi acuan penilaian pihak bank adalah skor kredit pemohon/debitur.
Skor kredit yang buruk meningkatkan risiko ditolaknya pengajuan KPR seseorang. Sebab itu, sebaiknya pemohon memastikan atau memperbaiki skor kredit agar kelak pengajuan kredit dapat diterima.
Skor Kredit yang Buruk
Skor kredit dikatakan buruk jika pemohon memiliki histori transaksi pembayaran tagihan kredit yang macet atau tidak lancar, baik itu dari penggunaan kartu kredit atau dari personal loan sebelumnya.
Singkatnya, jika sering telat membayar tagihan bahkan sampai menunggak, maka dapat memperburuk skor kredit pemohon tersebut.
Selain skor kredit yang buruk, pemohon yang tidak memiliki skor kredit juga berpotensi untuk ditolak pengajuan KPR-nya. Mengapa begitu?
Alasannya, karena pihak bank sulit menilai tingkat kolektibilitas atau kelancaran pembayaran pemohon jika sebelumnya tidak ada riwayat kredit. Ibarat “tak kenal maka tak sayang”, sehingga bank cenderung berhati-hati saat memberikan pinjaman kredit.
Bangun Skor Kredit yang Baik
Dilansir dari laman Cekaja.com, berikut cara meningkatkan skor kredit untuk mempermudah dalam pengajuan kredit.
1. Aktif menggunakan kartu kredit
Langkah pertama untuk membangun skor kredit yang baik tentunya dengan memiliki dan aktif menggunakan kartu kredit. Pengertian “aktif” di sini bukan berarti konsumtif yang berlebihan. Tetaplah bijak dalam mengatur pembelanjaan sesuai dengan kebutuhan.
2. Tepat waktu saat membayar tagihan
Skor kredit mencerminkan kelancaran dalam membayar tagihan. Semakin lancar pembayaran tagihan, maka semakin baik skor kredit.
Sebaliknya, jika sering menunggak hingga dikenakan denda, skor kredit akan anjlok dan bahkan tidak menutup kemungkinan debitur masuk dalam daftar hitam (blacklist) bank. Jika sudah begitu, akan sulit untuk mengajukan kredit apa pun kelak.
3. Lunasi cicilan utang sebelumnya
Apabila pemohon memiliki rasio utang lebih dari 30%, pihak bank akan menilainya sebagai nasabah yang berisiko.
Cobalah lunasi cicilan utang sebelumnya agar catatan utangmu tidak melebihi 30% penghasilan sebulan. Setelah kemampuan keuangan membaik, barulah ajukan kredit.
4. Batasi kepemilikan kartu kredit
Jumlah kartu kredit yang dimiliki dapat mempengaruhi skor kredit. Kepemilikan kartu kredit yang tergolong kategori sehat adalah maksimal 4 kartu. Sebab itu, hindari pembuatan kartu kredit baru.
Dengan membatasi kepemilikan kartu kredit, pengeluaran juga lebih dapat terkontrol karena lebih sedikit godaan.