|
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
Apakah listing Anda telah terjual? |
Sebelum saling mengirim link rumah yang kalian minati, sebaiknya bicarakan terlebih dulu terkait proses pembelian rumah.
Selain tentunya kondisi finansial, gambaran atau harapan masing-masing akan rumah pertama tentu juga perlu dibahas bersama. Dengan adanya pembahasan di depan, membuat komunikasi kalian nantinya lebih lancar, menghindari salah paham dan lebih mudah menemukan rumah yang tepat untuk kalian berdua.
Sesederhana perbedaan pendapat tata letak ruang dapat memicu perdebatan antara pasangan. Jadi, sebelum kalian mulai “memburu” rumah impian, sebaiknya gabungkan dulu isi kepala, apa yang kalian gambarkan atau harapan dari rumah pertama kalian, ukuran rumah, jumlah ruangan, budget, lokasi — ya, sedetail mungkin lebih baik.
Menempati rumah baru artinya akan ada rutinitas yang mungkin ikut berubah. Apakah kalian memiliki binatang peliharaan yang membutuhkan ruang khusus di rumah? Atau apakah kalian memiliki waktu untuk mengurus taman di depan rumah? Atau apakah kalian membutuhkan fasilitas perbelanjaan yang dekat ke rumah?
Kebutuhan dan gaya hidup menjadi aspek yang wajib kalian pertimbangkan saat memilih rumah. Bila perlu, saat inspeksi rumah, bayangkan kalian sudah tinggal di dalamnya, dari pagi hingga malam. Apakah kira-kira kalian akan betah atau dapat mengesampingkan kekurangan dari rumah tersebut. Semakin awal kalian mengantisipasi, maka semakin kalian memahami apa yang sebetulnya kalian cari dari sebuah rumah.
Pengantin baru sebaiknya mempertimbangkan berapa lama kalian akan menempati rumah yang akan kalian beli. Apakah rumah itu akan menjadi rumah pertama dan selamanya? Atau kalian berencana untuk tinggal selama beberapa tahun dan mencari rumah yang lain saat kalian sudah memiliki beberapa anak? Beatrice de Jong, dari Opendoor, menyarankan untuk mempertimbangkan aspek investasi dari rumah tersebut. Jika kalian memiliki rencana untuk mencari rumah berikutnya, maka sebaiknya tidak perlu jor-joran mengalokasikan seluruh uang kalian untuk renovasi atau mengupgrade rumah tersebut.
Nancy Wallace dari KBN Homes menyarankan pasangan baru menikah untuk mempertimbangkan surat kuasa jika terjadi hal-hal tidak terduga atau tak diinginkan terhadap pasangan, seperti kehilangan pekerjaa, jatuh sakit atau meninggal. Pertimbangkan bagaimana kalian terlindungi dari kehilangan rumah jika terjadi sesuai yang tidak terduga dan mempengaruhi kemampuan kalian untuk mempertahankan rumah tersebut.
Satu pertimbangan terakhir adalah memastikan Anda dan pasangan mampu membeli rumah ini secara berkelanjutan. Beruntungnya kalian yang mendapat bantuan dari orang tua untuk mendanai sepertiga uang muka, tetapi Anda harus memastikan pembayaran hipotek, pajak pembelian properti, utilitas, dan biaya pengangkutan lainnya sesuai anggaran.