![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Beberapa tahun belakangan, rumah mungil menjadi tren yang banyak diminati homeseekers. Kategori Millennial banyak yang memilih hunian mungil karena faktor lokasi yang dekat ke tempat kerja, serta harga yang lebih terjangkau. Pasalnya, hunian dengan luasan yang besar dan harga terjangkau sudah sangat jarang, apalagi di ibukota seperti Jakarta.
Sementara itu, survei memaparkan bahwa generasi baby boomer yang masuk ke dalam kategori lansia di era ini lebih memilih hunian mungil untuk menghabiskan masa tua mereka. Sebabnya, perawatan hunian mungil lebih sederhana dan mudah sehingga dianggap lebih ideal untuk usia mereka.
Dari sisi kenyamanan tinggal, hunian mungil cenderung lebih minimalis. Bagi yang tidak membutuhkan ruang ekstra, hunian mungil dinilai nyaman-nyaman saja. Namun, bagi yang memiliki anak-anak dan membutuhkan ruang ekstra untuk kamar bermain atau bahkan ruang kerja pribadi (untuk keperluan WFH), keterbatasan ruang menjadi tantangan yang hadir pada hunian mungil
Ruang yang terbatas memang identik dengan hunian mungil, namun bisa diakali agar pemanfaatan ruang lebih maksimal dan seluruh anggota keluarga mendapatkan “ruangnya” sendiri. Jadi, meski rumah kecil (small house), bisa memberikan manfaat yang optimal (big impact). Mau tau kiatnya? Yuk, simak berikut ini!