Siasati Rumah Dekat Kuburan Agar Nyaman untuk Ditinggali | Rumaruma Blog

Keterbatasan lahan, khususnya di pusat kota, menjadikan daerah dekat kuburan dimanfaatkan sebagai pemukiman penduduk, baik dalam bentuk komplek perumahan atau komplek apartemen.

Di pusat kota Jakarta sendiri, sejumlah komplek apartemen berlokasi dekat, bahkan memiliki pemandangan kuburan yang uniknya tetap laku di pasaran karena lokasinya yang strategis dan aksesnya yang mudah.

Kesan misteri atau angker kerap menghantui hunian dekat kuburan. Namun begitu, ada juga yang tidak mengambil pusing. Percaya tidak percaya, ada ilmu fengshui yang dapat diterapkan oleh penghuni agar rumah dekat kuburan berasa lebih “positif” untuk ditinggali.

Mundurkan bangunan rumah sejauh mungkin dari makam

Sebaiknya ada jarak aman yang memisahkan bangunan rumah dari komplek kuburan. Jarak aman yang dikehendaki adalah lebih besar dari lebar pekuburan. Misalnya, lebar pekuburan 100 meter, maka jarak rumah dari pekuburan setidaknya 110 meter. Hal ini disebabkan semakin dekat ke area kuburan, maka semakin kuat energi negatif (yin) yang memasuki rumah. Sebaliknya, semakin jauh bangunan rumah, makan energi yin semakin kecil.

Tanaman berunsur atau berelemen api

Bagi yang tinggal apartemen, tentu agak sulit untuk mengubah jarak bangunan tempat tinggal. Salah satu yang bisa dilakukan untuk menyiasati energi negatif yang masuk adalah dengan menanam tanaman berelemen api di balkon, misalnya palem merah, flamboyan atau tumbuhan perdu lain dengan warna merah pekat.

Cat dinding dengan warna-warna cerah

Kalau jarak rumah cukup dekat bahkan berseberangan dengan komplek kuburan, cat dinding rumah dengan warna-warna cerah dan hindari warna gelap, seperti hitam. Selain itu, tambahkan penerangan agar rumah selalu tampak cerah dan terang untuk memancarkan energi positif dan menghalau energi yin kuburan.