![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
![]() | Copyright © 2019 PT. Reco Platform Indonesia |
Idealnya, pasangan yang sudah berumah tangga sebaiknya tinggal sendiri dengan anak-anak mereka kelak. Dengan begitu, pasangan suami istri dapat belajar mandiri dalam mengelola rumah tangga serta mengurus anak-anaknya. Namun kadangkala, kondisi tidak memungkinkan dan mengharuskan untuk tinggal bersama orang tua atau mertua. Dalam beberapa kasus, bahkan saudara kandung atau ipar ikut tinggal bersama dalam serumah.
Bagi kebanyakan untuk membayangkan tinggal bersama keluarga besar agaknya berlebihan dan cenderung diasosiakan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan. Memang merupakan tantangan untuk menggabungkan beberapa kepala yang berbeda dalam satu ruang dan resiko konflik sangat mudah terjadi. Namun, ternyata ada kok yang “sukses” hidup serumah dengan keluarga besar dan justru menilainya sebagai kelebihan. Nah, bagaimana sih kelebihan yang dimaksud? Simak berikut!
Menjadi tantangan dan dilema bagi suami istri yang meninggalkan anak untuk bekerja. Meskipun bisa mempekerjakan nanny atau menitipkan di daycare, rasa was-was senantiasa menghantui. Ujung-ujungnya meminta bantuan orang tua untuk turut serta memperhatikan atau menjaga agar perasaan lebih tenang. Nah, keuntungan bagi yang tinggal dengan mertua atau orang tua dapat dengan mudah menitipkan anak tanpa harus repot mengantar jemput anak ke rumah orang tua/ mertua setiap hari.
Dari pengalaman pribadi penulis, meski bekerja dari rumah tetap saja anak ditinggal bermain sendiri di kamar atau ruang tamu. Rasa iba seringkali muncul melihat anak yang dengan mandirinya bermain. Namun, apa daya pekerjaan kantor menuntut waktu dan fokus. Beda halnya jika rumah memiliki orang tua, atau anggota keluarga lain di mana mereka dapat membantu dalam hal bermain dengan anak, setidaknya berkomunikasi daripada anak bermain sendiri dalam keheningan.
Terkesan sepele tapi dampaknya lumayan besar, apalagi kalau ART pulang kampung saat Lebaran. Lalu, jika berencana melakukan perjalanan liburan atau dinas dalam waktu yang cukup lama, tidak perlu risau meninggalkan rumah karena selalu ada orang di rumah. Saat pulang ke rumah pun terasa hangat karena selalu ada orang yang menyambut atau menunggu.
Kalau bahas soal pro-kontra tinggal bareng dengan keluarga besar memang tidak ada habisnya. Kunci keberhasilannya terletak pada toleransi, saling menghargai dan saling memberikan ruang, baik secara harfiah maupun tersirat.