![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Dalam teori manajemen pemasaran, sejumlah faktor menentukan keputusan pembelian konsumen, semisal demografi, preferensi, budaya, dsb. Sama halnya dengan pemasaran properti, ada pertimbangan-pertimbangan yang diambil oleh calon pembeli sebelum memutuskan untuk deal dan melanjutkan ke transaksi.
Penting bagi agen pemasaran properti untuk mengetahui apa saja pertimbangan-pertimbangan tersebut agar memberikan pelayanan dan merujuk properti mana yang paling sesuai dengan kebutuhan atau dicari oleh calon pembeli. Nah, jadi apa saja pertimbangan tersebut? Simak berikut ini, ya!
Lokasi merupakan faktor yang sangat krusial bagi homeseekers karena hunian yang letaknya terpencil atau sulit dijangkau tentu akan mempengaruhi kenyamanan tinggal. Bukan betah atau rasa ingin pulang, tetapi yang ada justru trauma akibat perjalanan pulang pergi rumah yang melelahkan. Sebab itu, lokasi menjadi pertimbangan yang penting bagi para homeseekers.
Namun demikian, dewasa ini kian sulit mendapatkan rumah dekat ke tempat kerja atau daerah perkantoran yang rata-rata di berada di pusat kota dengan harga jual yang selangit. Definisi lokasi strategis pun bergeser dengan pengertian yang lebih realistis, yakni aksesibilitas dengan ketersediaan moda transportasi. Hunian yang jauh dari pusat kota namun dekat stasiun kereta, LRT, halte atau yang dilalui oleh angkot dan kendaraan umum lainnya pun menjadi kini banyak menjadi incaran karena menawarkan kemudahan tinggal dan harga yang masih relatif terjangkau.
Setelah lokasi, pertimbangan selanjutnya adalah harga rumah, apakah sesuai dengan budget yang dipersiapkan. Lalu, apakah ada promo harga khusus, seperti DP 0% hingga alternatif pembayaran, seperti cicilan dari developer atau KPR dari bank.
Biasanya, calon pembeli juga akan melalukan riset atau perbandingan harga untuk mengetahui kisaran pasaran hunian di lokasi tertentu. Harga rumah yang jauh dari pasaran tentu akan membuat pembeli urung membeli, kecuali penjual secara jelas merinci poin-poin atau kelebihan rumah yang mempengaruhi perbedaan harga tersebut, semisal hunian baru direnovasi dengan tambahan lantai atas atau luas tanah lebih luas daripada unit lain, dsb.
Lokasi dan harga sudah sesuai dengan ekspetasi. Selanjutnya, pembeli akan mempertimbangkan kondisi bangunan apakah sesuai dengan kebutuhan. Jika pembeli memiliki kebutuhan untuk segera pindah, tentu kondisi bangunan siap huni menjadi prioritas.
Sebab itu, survey lokasi langsung dan kondisi bangunan sangat penting bagi pembeli. Jika ternyata setelah inspeksi, bangunan perlu renovasi besar-besaran, sedangkan pembeli memiliki budget yang terbatas, tentu akan mempengaruhi keputusan untuk membeli.
Dewasa ini, pembeli rumah kian cermat dan kritis saat hendak membeli rumah. Mereka akan menanyakan kelengkapan surat-surat tanah dan kepemilikan, seperti SHM, IMB dan sebagainya guna mencegah terjadinya sengketa di kemudian hari.
Sertifikat dan kelengkapan surat menjadi alat hukum yang sah untuk membuktikan kepemilikan atas tanah atau hunian yang telah dibeli. Biasanya untuk lebih memastikan, pembeli menyewa jasa notaris untuk mengecek keabsahan properti yang hendak dibeli.