![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Dua-duanya membayar tagihan bulanan. Bedanya di status kepemilikan. Menyewa artinya hanya “meminjam” rumah untuk digunakan sementara, sedangkan membeli dengan kredit artinya memiliki rumah dan akan sah saat kredit pinjaman sudah selesai dibayarkan.
Nah, lalu sebaiknya pilih yang mana antara menyewa rumah atau kredit rumah? Sebelum memutuskan, pertimbangkan dulu contoh kasus berikut:
Kasus pertama: Bapak Budi menyewa rumah sekitar Rp 150 juta per tahun di kawasan strategis di Jakarta Selatan. Jika dievaluasi, rumah yang disewakan tersebut memiliki nilai jual sekitar Rp 15 M. Kontrak sewa rumah per tiga tahun. Meski menyewa rumah di Jakarta, ternyata Bapak Budi memiliki aset investasi dengan rata-rata passive income sebulan 15-20 juta. Bapak Budi selalu merencanakan liburan minimal satu tahun sekali bersama keluarganya, baik domestik maupun luar negeri.
Opini: Keputusan Bapak Budi menyewa rumah senilai Rp 15M dengan hanya membayar 10% per tahun jika dihitung-hitung masih worth it. Pertama, jika menunggu sampai uang terkumpul Rp 15M tentunya tidak tahu berapa lama dan bisa-bisa keduluan inflasi atau harga rumah naik. Kedua, langkah untuk tidak mengambil kredit untuk membeli rumah dan malahan menyewa sebagai salah satu strategi Pak Budi untuk mengelola keuangan dan asetnya. Pak Budi memilih mendiversifikasi kekayaan ke instrumen investasi lain yang menghasilkannya passive income. Dengan menyewa, keuangannya tidak terikat pada satu instrumen investasi, mendapatkan pengalaman dan kualitas tinggal di rumah elit dengan harga terjangkau, serta tetap dapat mempertahankan gaya hidup liburannya.