Photo:
Photo:
Photo:
Kontributor
Share:
Share via Facebook Share via Twitter Share via WhatsApp Share via E-mail
Artikel Lainnya

Lebih Baik Mana: Hunian Tapak Bertingkat atau Satu Lantai? | Rumaruma Blog

Bandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe hunian

Lebih Baik Mana: Hunian Tapak Bertingkat atau Satu Lantai?

Ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi keputusan membeli rumah, seperti lokasi, lingkungan perumahan, fasilitas dan tentu saja kondisi bangunan.

Salah satu elemen yang diperhatikan saat melakukan inspeksi kondisi bangunan tak lain adalah jumlah lantai rumah. Sebagian pemilik memodifikasi rumah dengan menambah setengah lantai atas untuk area cucian, bahkan ada yang menambah satu lantai penuh untuk tambahan kamar tidur.

Namun, tidak jarang juga mendapati rumah tanpa tingkat alias satu lantai. Biasanya rumah satu lantai memiliki lahan yang luas. Nah, kalian tim hunian bertingkat atau satu lantai? Sebelum menjawab, mari kita bandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe hunian.

 

Hunian Tapak Bertingkat

Bangunan rumah memiliki minimal dua lantai dengan ruang yang fungsinya untuk umum atau tempat berkumpul keluarga, seperti ruang tamu dan ruang makan berada di lantai bawah. Kamar tidur yang sifatnya privat berada di lantai atas. Jika hunian memiliki ruang lebih atau berukuran luas, ruang TV keluarga atau ruang kerja ditambahkan di lantai atas.

Kelebihan:

1. Dengan adanya lantai atas, maka hunian memiliki lebih banyak ruang untuk seluruh anggota keluarga, terutama yang sudah memiliki anak.

2. Kamar tidur yang sifanya pribadi terpisah dari ruang utama dengan pembagian lantai atas dan lantai bawah. Jika ada anggota keluarga yang ingin beristirahat tatkala yang lain ingin beraktivitas tidak akan saling terganggu.

3. Dari sisi psikis, penghuni yang tinggal di rumah tapak bertingkat merasa lebih aman karena jika terjadi hal yang tak terduga di lantai bawah, mereka dapat keluar menyelamatkan diri lewat lantai atas.

Kekurangan:

1. Hunian tapak bertingkat membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk membersihkannya karena terdapat tambahan ruang dan area tangga yang juga perlu perawatan.

2. Bagi yang memiliki balita atau lansia, rumah tapak bertingkat dianggap kurang ideal karena resiko terpeleset atau jatuh dari tangga. Namun, hal ini biasanya dapat diakali dengan mengalokasikan kamar tidur untuk mereka di lantai bawah.