Photo:
Photo:
Photo:
Kontributor
Share:
Share via Facebook Share via Twitter Share via WhatsApp Share via E-mail
Artikel Lainnya

Langkah Antisipasi Agar Rumah Tahan Gempa | Rumaruma Blog

Jangan tunggu sampai bencana terjadi, lindungi rumah sedari dini

Langkah Antisipasi Agar Rumah Tahan Gempa

Gempa berkekuatan M 6,3 mengguncang Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Tengah pada hari Kamis (6/2/2020) pukul 01.12 dini hari dan diikuti gempa susulan hingga sekitar pukul 4 pagi. Tidak ada korban jiwa, namun masyarakat dihimbau untuk tetap waspada. Hingga hari ini, tercatat pada laporan BMKG, terdapat lebih dari 500 gempa yang mengguncang Indonesia sejak awal tahun 2020 kemarin. Secara geografis, Indonesia berada di antara tiga lempeng besar dunia yang terus aktif bergerak sehingga rata-rata wilayah Indonesia rawan terhadap gempa bumi. Meski begitu, hal tersebut jangan sampai mengganggu psikis dan ketenangan tinggal di rumah. Beberapa upaya antisipasi bisa kalian lakukan untuk melindungi rumah dari bencana gempa, seperti langkah-langkah berikut: • Pastikan rumah memiliki fondasi yang kuat Jika bangunan rumah sudah berusia lebih dari 5 tahun, dianjurkan untuk melakukan pengecekan secara berkala. Bangunan tahan gempa tidak boleh memiliki bagian atau sisi yang retak. Jika terdapat dinding yang retak atau atap yang bocor, segera lakukan perbaikan. • Pasang kaca film anti retak (shatterproof film) pada jendela Pecahan kaca yang menyebar dapat menyebabkan luka dan pendarahan. Saat bencana terjadi, pecahan kaca merupakan momok yang ingin kalian hindari. Pasang film anti retak pada kaca jendela untuk mencegah keretakan dari guncangan. Sekalipun jendela pecah, puing-puing gelas tidak akan menyebar ke seluruh ruang karena terperangkap oleh kaca film. • Jangan menggantung barang di atas dinding tempat tidur dan sofa Antisipasi goncangan yang dapat mengakibatkan barang-barang terjatuh dan menimpa penghuni. Barang-barang, seperti lukisan, foto keluarga, lampu gantung sebaiknya digantung di area netral yang jika terjatuh tidak berpotensi menyakiti apalagi sampai menghalangi evakuasi penghuni saat gempa terjadi. • Ubah letak penyimpanan barang Barang-barang yang sifatnya berat, besar dan mudah pecah sebaiknya dietakkan di bagian bawah rak atau kabinet. Perabotan berukuran tinggi diposisikan menempel ke dinding. Sebagai tambahan, perabotan seperti meja kayu yang kokoh berguna sebagai tempat perlindungan pertama saat gempa terjadi. • Pasang saklar yang dapat mematikan seluruh gas dan listrik secara bersamaan Gas yang bocor atau listrik yang korslet dapat membawa resiko yang lebih berbahaya daripada gempa itu sendiri. Pasang alat pendeteksi yang secara otomatis dapat mematikan arus listrik dan gas, atau setidaknya saklar khusus untuk mematikan arus secara cepat. • Beli asuransi properti yang melindungi rumah dari bencana gempa Membeli asuransi properti terkesan mahal, tapi biaya memperbaiki properti yang tidak diasuransikan akan lebih besar dibandingkan dengan iuran yang dibayarkan. Asuransi properti dapat meringankan beban saat rumah terkena bencana alam.