![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Faktanya, dua dari tiga calon pembeli meminta referensi atau referral dari saudara, kerabat dan teman dekat saat hendak mencari rumah atau agen properti. Secara alamiah, orang cenderung lebih percaya kepada orang yang mereka sudah kenal. Saran atau pengalaman dari orang terdekat tersebut sangat memengaruhi keputusan akan siapa atau apa yang mereka beli.
Referensi klien, sebab itu, menjadi metode pemasaran yang penting dan ampuh bagi agen properti untuk mendapatkan klien atau pembeli baru. Strategi pemasaran ini juga dapat memaksimalkan profitabilitas sebab agen tidak perlu mengeluarkan modal biaya untuk memperoleh referensi klien. Daripada menghabiskan sekian rupiah untuk mendapatkan klien baru, coba tingkatkan peluang untuk mendapatkan lebih banyak referensi klien dengan mengikuti kiat berikut.
Aturan paling mendasar dalam mendapatkan referensi klien tentunya adalah kebahagiaan atau kepuasaan klien. Kalian tidak akan mendapatkan rekomendasi dari klien yang tidak senang atau kecewa terhadap layanan yang kalian berikan. Kepuasaan pelanggan dimulai dari kontak atau kesan pertama yang berlanjut pada tahapan transaksi hingga serah terima unit selesai. Sebab itu, penting untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan klien, memberikan panduan jual beli yang kompeten dan pengalaman menyenangkan. Jika klien senang dengan bagaimana mereka diperlakukan dan dilayani, mereka tentu akan lebih bersedia merekomendasi jasa kalian atau setidaknya memberikan testimoni yang positif.
Menunjukkan rasa terima kasih kepada klien yang telah memberikan referensi sebaiknya tidak menunggu sampai deal selanjutnya benar-benar terjadi. Referensi klien mewakili suatu gesture yang baik dari klien dan sudah sepantasnya kalian menghargai dengan menyisihkan waktu untuk berterima kasih. Tidak perlu mengirimkan paket atau hampers. Cukup dengan mengirimkan pesan yang ditulis secara personal untuk menunjukkan rasa terima kasih kalian Dengan begitu, hubungan klien yang baik tetap terjalin dan siapa tahu kali berikutnya, nama kalian akan direkomendasikan lagi kepada temannya yang lain. Suatu investasi networking yang baik, bukan?
Terkadang klien dapat lupa atau ragu apakah kalian masih bekerja sebagai agen sehingga tidak jadi merekomendasikan kalian. Tidak ada salahnya untuk mengingatkan klien lama bahwa kalian masih aktif bekerja dan bahkah sah-sah saja untuk sekalian meminta testimoni atau referensi dari mereka. Sebelum menghubungi, luangkan waktu untuk menyortir database klien dan urutkan klien-klien yang paling berpotensi untuk memberikan referensi.
Menurut fitsmallbusiness.com, kalian dapat mengurutkan klien-klien berpotensi dengan kategori A+ hingga D. Kategori A+ merupakan klien lama yang menunjukkan kepuasaan terhadap layanan yang telah diberikan. Kategori A untuk klien yang baru-baru ini kalian wakilkan dan memiliki hubungan yang baik, namun belum pernah memberikan referensi. Kategori B untuk kerabat atau tetangga yang mungkin akan merekomendasikan kalian jika ditanya. Kategori C untuk kenalan baru yang berpotensi untuk mengenalkan kalian. Kategori D untuk klien-klien yang kurang berpotensi, baik karena tidak responsif atau tipikal klien yang menyulitkan.