![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Ada orang yang memang terlahir dengan “bakat” multitasking di mana ia dapat melakukan atau berbagi fokus pada dua hal bahkan lebih pada waktu yang bersamaan.
Namun, tidak semua orang dapat melakukannya. Apalagi jika dihadapkan dengan situasi yang memerlukan konsentrasi khusus, seperti berhubungan dengan data, statistik, dsb.
Nah, kapan sebaiknya kalian berkata tidak pada multitasking? Yuk, simak ulasan berikut ini!
1. Saat mulai kehilangan fokus untuk segala hal
Tidak ada satu pun pekerjaan yang selesai dan semuanya menggantung tanpa arah yang jelas. Lalu, kalian bingung mana yang harus didahulukan dan melihat semuanya terkesan sangat tidak terorganisir. Detail-detail yang disampaikan tidak ada yang tertangkap di benak. Jika kalian mengalami “gejala” di atas saat mencoba multitasking, it’s time to say no.
2. Saat waktu yang terpakai justru lebih banyak
Idealnya, orang melakukan multitasking untuk menghemat waktu. Jika justru lebih banyak waktu yang terbuang, artinya apa yang dikerjakan tidaklah efektif dan efisien. Hal ini bisa dikarenakan kurangnya ketelitian atau kurangnya kemampuan mengalihkan perhatian dengan cepat sehingga kesalahan mudah timbul dan ternyata memerlukan lebih banyak waktu untuk memperbaikinya.
3. Saat kualitas hasil dan produktivitas menurun
Saat multitasking, seseorang butuh mengalihkan perhatiannya dengan cepat dari satu hal ke hal yang lain. Otomatis, beban pikiran dan tekanan meningkat sehingga beresiko mengganggu produktivitas. Jika produktivitas sudah terganggu, kualitas hasil pekerjaan juga ikut terpengaruh.
Daripada multitasking menambah stres dan hasilnya tidak efektif, mungkin saatnya menekan “rem” dan berkata “tidak” pada multitasking. Sebaiknya, buatlah daftar prioritas dan fokus untuk menyelesaikan urusan yang paling penting dahulu.