![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
![]() | Copyright © 2019 PT. Reco Platform Indonesia |
Istilah Cluttercore kini sedang marak digunakan di berbagai sosial media, khususnya bagi pengguna yang masuk kategori Gen Z. Bagi yang masih awam, Cluttercore mengacu pada tren dekorasi di mana ruang sengaja dihiasi dengan berbagai item yang memenuhi seluruh permukaan dinding.
Kebalikan dengan prinsip minimalis yang hanya memiliki satu atau dua pajangan dengan tampilan yang sederhana atau netral, gaya Cluttercore cenderung mengamini more is merrier! Item-item yang dipajang pun memiliki tampilan yang berwarna-warni dengan bentuk dan jenis hiasan yang beraneka ragam, antara lain foto-foto personal, beberapa lukisan abstrak, kartu pos bergambar, hingga rak untuk koleksi barang-barang yang unik.
Mau tahu lebih jauh tentang tren Cluttercore yang tengah booming di TikTok? Simak ulasan Rumaruma berikut ini.
Bagi pengikut prinsip Marie Kondo, gaya Cluttercore mungkin akan terdengar seperti mimpi buruk! Jika Marie Kondo terkenal dengan penataan yang rapi dan teratur dengan barang-barang yang disusun berdasarkan warna, maka berbeda dengan Cluttercore dengan paham tabrak larinya. Kombinasi warna, tekstur, jenis item yang tidak beraturan menciptakan pendekatan estetika yang unik dan berani.
Cermin antik dari tahun 1940s, keramik Chinosserie, item lain yang bernuansa vintage dalam satu ruangan yang sama menjadi salah satu contoh gambaran dari tren Cluttercore. Agaknya tren ini menjawab karakter penghuni yang cenderung tidak tega membuang barang-barang dari zaman dulu. Ternyata, barang-barang antik tersebut jika ditata dapat menciptakan estetika tersendiri.
Semacam maksimalisme yang “merayakan” more is more. Gaya Cluttercore mengajak pengikutnya untuk merangkul kembali barang-barang yang dulunya pernah atau bahkan sekarang masih memiliki makna dan mencerminkan hidup kalian dengan menjadikannya dekorasi hunian daripada dibuang.
Sebagian besar pengikut Cluttercore bereksperimen dengan warna dan pola yang berani, namun ada pula tetap menggunakan warna netral atau dinding putih, namun permukaannya tetap dipenuhi dengan berbagai objek.
Sejatinya, estetika Cluttercore adalah tentang memilih potongan yang mencerminkan Anda dan kepribadian Anda, apakah itu art prints yang berani, patterned homewares atau statement sofa.
Gimana, apakah kalian juga tertarik dengan gaya Cluttercore ini? Lihat artikel lainnya terkati home and living dan informasi properti terbaru di www.rumaruma.id.