![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Keindahan bunga asli tak dinafikan membawa kesegaran pada hunian. Sedap dipandang sekaligus membawa “kehidupan” pada ruang. Namun, untuk membeli bunga segar setiap minggu agaknya terlalu boros, kecuali kalian memiliki usaha toko bunga atua memiliki kebun sendiri. Untungnya, ada alternatif untuk kalian yang ingin memperindah tempat tinggal dengan perbungaan tanpa harus mengorbankan tabungan, yaitu dried flowers atau si bunga kering.
Belakangan memenuhi feeds sosial media, rangkaian bunga kering dengan kombinasi eucalyptus, lavender dan thistle. Konon katanya, tren rangkaian bunga kering ini bersumber dari para influencers asal Paris yang membagikan foto rangkaian bunga kering sebagai bagian dari properti foto produk mereka review.
Rangkaian bunga kering tersebut bervariasi tempatnya. Ada yang menggunakan vas dari tanah liat. Ada juga yang meletakkannya di dalam botol kaca berwarna cokelat transparan, dan sebagainya. Warna khas bunga kering yang kecokelatan dengan hint warna-warna pastel, seperti lilac dari Lavender atau putih gading dari Edelweiss menghadirkan mood yang hangat dan personal pada ruang. Si bunga kering juga termasuk versatile, mudah dipadankan pada berbagai sudut ruang.
Kelebihan lain dari si bunga kering adalah sifatnya yang praktis dan tahan lama. Berbeda dengan bunga segar yang memerlukan perawatan khusus atau harus mengganti air di dalam vas setiap hari, maka bunga kering bahkan tidak memerlukan media tanam atau disiram. Bunga segar dapat menjadi layu dan kehilangan keindahannya. Sedangkan bunga kering abadi keindahannya.
Lalu, dari sisi budget, bunga kering jelas lebih murah. Satu rangkaian bunga segar biasanya paling murah 400-500 ribu rupiah. Bunga kering, untuk harga yang sama, bisa mendapatkan dua rangkaian yang besar.
Tambahan lagi, hanya butuh sekali beli karena bunga kering tidak perlu diganti. Ingin lebih hemat? Buat saja sendiri bunga kering dengan menggantungkan bunga segar yang hendak layu dalam keadaan terbalik atau masukkan ke microwave.
Nah, apakah kalian tertarik dengan tren bunga kering ini? Beritahu kami atau bagikan inspirasi rangkaian bunga kering di rumah kalian dengan mention Instagram kami @rumarumaid.