![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Series orisinil Netflik yang sedang trending di mana memes dan cuplikan adegannya banyak dibagikan di sosial media.
Bagi yang sudah menonton, tentu tahu ketegangan setiap adegan yang disajikan dengan begitu apik oleh sutradara Hwang Dong Hyuk. Namun, bukan sinopsis atau plot cerita yang ingin Rumaruma ulas karena agaknya series Squid Game tersebut bisa dikatakan hampir sempurna secara keseluruhan paketannya.
Perspektif yang ingin Rumaruma angkat dari Squid Game adalah tentang kehidupan Seong Gi-Hun bersama ibunya yang di ambang kemiskinan. Sang ibu yang sudah tua dan sakit-sakitan masih harus tetap bekerja demi membantu anaknya membayar uang sewa rumah tiap bulannya.
Salah satu adegan menampilkan Seong Gi-Hun meminta pada ibunya untuk bersedia dirawat di rumah sakit karena penyakit diabetes yang dideritanya sudah parah, tetapi ibunya menolak dan justru berkata “jika saya dirawat, siapa yang akan membayar uang sewa (rumah)”
Di sinilah, kita dapat belajar bahwa pentingnya memiliki rumah di masa tua. Rumah milik sendiri di mana kita tidak perlu kuatir dengan uang sewa bulanan, ataupun ancaman “ditendang” oleh pemilik properti, baik dikarenakan tidak mampu membayar uang sewa atau karena pemilik memutuskan untuk menjualnya.
Bayangan pada usia lanjut masih harus berpindah-pindah dan tidak memiliki rumah tinggal ynag layak sungguh sangat tidak ideal. Pada masa itu seharusnya tinggal menikmati hidup, menikmati jerih payah bekerja selama ini, dan sungguh tiada yang lebih baik dari menikmatinya di rumah milik sendiri.
Mumpung masih muda, rencanakan rumah masa depan sebagai salah satu prioritas atau objektif hidupmu. Semakin lama kalian menunda, akan semakin sulit untuk membeli rumah karena harga terus naik tiap tahun. Benahi keuangan kalian. Alokasikan tabungan untuk beli rumah. Bila perlu, cari tahu opsi pembiayaan yang dapat membantu. Jadi, masih mau menunda beli rumah?