![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Tidak hanya dalam hubungan asmara, ghosting ternyata juga terjadi dalam hubungan jual beli. Semisal, pembeli yang sudah check out barang di toko online, namun tak kunjung melakukan pembayaran dan ujungnya pesanan dibatalkan.
Agen properti pun memiliki pengalaman yang serupa dengan calon pembeli. Tidak jarang calon pembeli yang sudah melakukan survei rumah tidak memberikan kabar atau respon saat dihubungi kembali oleh agennya. Setuju tidak kalau hal tersebut disebut ghosting?
Berbeda dengan urusan asmara, menghadapi pembeli yang tidak responsif setelah survei rumah tentu sebaiknya jangan baper (baca: bawa perasaan). Lalu, daripada kalian bertanya-tanya sendiri mengapa calon pembeli tidak responsif, cari tahu kiat menghadapinya berikut.
Seringkali yang terjadi, pesan masuk dalam aplikasi terlewatkan karena notifikasi yang tidak terbaca, pesan masuk yang menumpuk, atau bisa karena kesalahan teknis pada aplikasi atau jaringan. Cek kembali apakah ada pesan masuk dari calon pembeli setelah survei rumah yang terlewatkan.
Apakah ada kata-kata kalian yang berpotensi menyinggung calon pembeli? Apakah terjadi insiden yang kurang menyenangkan, semisal kalian tidak tepat waktu saat survei rumah sehingga membuat calon pembeli kesal karena menunggu. Dengan introspeksi, kalian dapat semakin memahami kekurangan dan kelebihan diri sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak mengenakan, baik untuk calon pembeli maupun diri sendiri di kemudian hari.