Beruntungnya Profesi Berikut di Tahun Kerbau Logam | Rumaruma Blog

Perayaan tahun baru Cina, selain pembagian angpao yang ditunggu-tunggu, ramalan terkait keberuntungan (baca: hoki) juga kerap menarik antusiasme masyarakat. 

Ramalan selalu menjadi anomali tersendiri, terlepas dari percaya atau tidak percaya. Jika ramalan menggambarkan hal yang positif, maka diamini saja. Namun jika tidak, anggap saja sebagai nasihat untuk lebih waspada. 

Nah, di tahun Kerbau Logam mendatang, beberapa profesi diramalkan akan “gong”, atau dengan kata lain beruntung dalam karir. Apakah profesi kalian termasuk yang beruntung tersebut? Let’s check it out! 

Broker atau agen properti

Generasi Millennial pada tahun Kerbau Logam menginjak usia formatif, di mana banyak yang akan menikah sehingga membutuhkan rumah.

Permintaan akan rumah dijual akan meningkat khususnya di pertengahan tahun. Daerah penyangga atau pinggiran kota akan banyak dilirik sebagai kawasan favorit hunian masa depan dikarenakan harga yang masih relatif terjangkau oleh generasi Millennial tersebut, serta lingkungan yang mendukung kualitas hidup sehat. 

Arsitek atau kontraktor rumah 

Dengan meningkatnya permintaan rumah dijual oleh generasi Milennial, maka juga berdampak baik pada profesi arsitek, interior dan kontraktor rumah. 

Berbeda dengan generasi terdahulu yang cenderung memprioritaskan siap huni atau prinsip “yang penting kondisi bangunan baik”, generasi Millennial mementingkan aspek kenyamanan tinggal lewat sentuhan personal yang mewakili karakter mereka. Dengan kata lain, mereka akan membutuhkan jasa arsitek, interior atau kontraktor untuk membantu mereka mewujudkan hunian idaman mereka. 

Programmer atau operator perusahaan teknologi

Elemen api mewakili sektor teknologi, di mana pada tahun Kerbau Logam mendatang akan menciptakan sinergi yang baik. 

Dengan kata lain, tahun 2021 diprediksi menjadi momentum yang tepat untuk mendorong digitalisasi lewat inovasi teknologi yang tepat. 

Hal ini kiranya selaras dengan pergeseran perilaku masyarakat yang kian beradaptasi dan menuntut ekosistem digital, menyusul pandemi yang mewajibkan pembatasan sosial dan mengurangi aktivitas fisik.