![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Tidak sedikit yang memilih untuk membeli atau menjual properti tanpa menggunakan jasa agen atau perantara karena keberatan terkait biaya komisi yang diberikan kepada agen. Namun, tidak sedikit juga yang akhirnya menyesal tidak menggunakan jasa agen, khususnya first-time buyer yang masih bingung dan tidak terbiasa dengan proses transaksi pembelian yang membutuhkan perhatian khusus.
Apabila memutuskan untuk tidak menggunakan jasa agen, pembeli wajib mengurus sendiri dan memahami dengan betul hal-hal teknis dan detail seputar transaksi pembelian. Jika salah kaprah, ketidakpahaman akan menimbulkan resiko di kemudian hari. Sebab itu, peran agen membantu untuk mengantisipasi resiko tersebut. Sebelum memutuskan mengurus sendiri, cari tahu resiko yang mungkin ditemui jika membeli rumah tanpa agen, seperti berikut ini:
1. Kalian harus melakukan negosiasi sendiri
Berbeda dengan mobil atau barang lainnya, negosiasi rumah memiliki teknik tersendiri karena resiko membeli rumah lebih tinggi terkait faktor pertimbangan harga. Kalian wajib mengetahui harga pasar sebelum melakukan negosiasi agar kalkulasi tidak meleset, apalagi menawar dengan harga yang terlampau rendah. Alih-alih, penjual akan merasa niat kalian tidak serius dan menolak untuk menjualnya kepada kalian.
2. Kalian mungkin melewati informasi penting tentang hunian
Faktanya, penjual cenderung hanya mengungkapkan hal yang positif terkait hunian agar cepat laku. Agen yang menguasai penjualan area tertentu biasanya fasih dengan seluk beluk dan kondisi lingkungan yang mungkin kalian lewatkan jika mencari tahu sendiri.
3. Kalian mungkin membayar biaya tambahan yang sebetulnya tidak perlu
Beberapa penjual mencoba untuk melimpahkan tanggung jawab iuran pengelolaan lingkungan, bahkan tagihan air kepada pembeli baru dengan sengaja mengulur waktu pembayaran hingga serah terima unit. Pembeli baru biasanya sadar setelah tagihan bulan berikutnya datang dan jumlah yang harus dibayarkan menjadi berlipat ganda. Agen yang profesional membantu memastikan, selain pengalihan kunci fisik, juga tagihan-tagihan yang wajib diselesaikan oleh penjual sebelum pembeli baru masuk.
4. Kalian mungkin kewalahan dengan lembaran-lembaran perjanjian berbahasa hukum
Kehadiran agen dapat memandu kalian memahami apa saja fungsi masing-masing dokumen yang wajib ditandatangani, lalu apa saja lampiran-lampiran yang harus dipersiapkan dan dibawa saat serah terima unit dengan notaris sehingga kalian tidak keliru dan lebih jelas terkait seluruh tahapan transaksi.
Intinya, sebelum membeli rumah langsung dari penjual atau pemilik, pertimbangkan cara untuk melindungi diri dari resiko di kemudian hari yang mungkin lebih memakan waktu, energi dan biaya. Agen properti dapat membantu kalian memimalisir resiko dan memudahkan setiap tahapan transaksi.