![]() |
|
![]() |
Sign Up Singkat dan Mudah
|
Sign Up Privasi Anda Kami Jaga |
Selamat Datang di Rumaruma! Cek Kotak Masuk Anda untuk Verifikasi E-mail Kami telah mengirimkan e-mail ke dengan link verifikasi. Jika Anda tidak menerima e-mail dalam 2 menit, klik Kirim Ulang. Mohon pastikan e-mail tidak masuk ke folder Spam / Junk. |
Selamat Datang di Rumaruma! Akun Anda Sedang Kami Verifikasi Terima kasih telah mendaftarkan diri Anda dalam situs kami. Admin kami sedang melakukan verifikasi terhadap akun Anda. Mohon menunggu hingga maksimal 1 X 24 jam. Sembari menunggu, Anda dapat melihat-lihat listing yang sudah terdaftar di situs kami. |
![]() |
Buat Listing Pilih Tipe Properti yang Anda Inginkan
Klik Salah Satu Gambar untuk Melanjutkan |
![]() |
Kriteria Listing Ikuti Panduan Berikut untuk Memastikan Kualitas Listing Anda
|
Listing Properti dalam 3 Tahap Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Verifikasi Listing
|
Kami ingin tahu pendapat Anda |
![]() Apakah listing Anda telah terjual? |
Selamat bergabung di dunia orang dewasa! Generasi Z yang menjadi penerus generasi Millennial diproyeksikan akan mendominasi pasar industri, setidaknya dua hingga tiga tahun mendatang. Tak luput, pasar properti segmen residensial turut dibidik oleh generasi Z yang berkarakteristik ambisius dan lebih mandiri dari generasi sebelumnya.
Dilansir dari Kompas.com, sebuah studi menemukan bahwa Gen Z ingin memiliki rumah sendiri sebelum berusia genap 30 tahun. Studi tersebut juga memaparkan bahwa Gen Z memililki dua kali lipat tingkat motivasi untuk menabung dan membeli rumah pada usia 25 tahun dibandingkan generasi pendahulunya.
Beli rumah di usia muda bukan hal yang tak mungkin. Namun, tentunya membutuhkan perencanaan selain keuangan. Jika kalian Gen Z dan berambisi untuk pindah keluar dari rumah orang tua dan memiliki rumah sendiri pada usia 20an, strategi berikut dapat membantu.
Cari tahu dan tentukan lokasi rumah yang kalian inginkan
Mantra yang sering dilafalkan terkait real estat adalah lokasi, lokasi, dan lokasi. Namun, penting untuk turut mempertimbangkan berapa lama kalian akan tinggal di lokasi tersebut. Gen Z, berbeda dengan generasi pendahulu (khususnya generasi X) menilai hidup laiknya dinamika yang sarat akan perubahan. Berpindah menjadi hal yang lumrah dan bagian dari perubahan — bahkan disebut improvement.
Jika ada kemungkinan bagi kalian untuk berpindah nantinya, baik karena pekerjaan atau hubungan pada usia 20an, pertimbangkan lokasi hunian yang strategis sehingga mudah dijual kembali nantinya. Namun, jika kalian Gen Z dengan karakteristik Gen Y atau X yang melihat rumah sebagai aset tetap atau stabilitas, pertimbangkan lokasi dari sisi proximity (jangkauan). Artinya, lokasi mudah dijangkau dari kota, atau lokasi hunian dekat ke sarana dan pusat komersial/hiburan.